Senin, 05 Desember 2016

menganalisis biaya jangka panjang



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Biaya Produksi merupakan Faktor penting yang harus diperhatikan ketika suatu perusahaan akan menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu menginginkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya suatu pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan dapat memperhitungkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output barang.Pemahaman teori produksi sangat penting bagi suatu perusahaan karena perusahaan dapat memperhitungkan biaya-biaya apa saja yang diperlukan untuk menghasilkan suatu barang serta perusahaan dapat menentukan harga satuan output barang.maka dalam perusahaan juga melakkukan analissis biaya produksi.analisis mengenai biaya produksi perusahaan perlu di bedakan kepada dua jangka waktu: biaya produksi jangka pendek dan biaya produksi jangka panjang.dalam pembahasan makalah ini menganalisis teori biaya produsi jangka panjang.


B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan biaya produksi?
2.      Apa yang dimaksud dengan biaya produksi jangka panjang?
3.      Bagaimana cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang?
4.      Bagaimana kurva biaya total rata-rata jangka panjang?
5.      Bagaimana bentuk kurva LRAC?


C.    TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahui biaya produksi
2.      Untuk mengetahui biaya produksi jangka panjang
3.      Untuk mengetaahui cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang
4.      Untuk mengetahui kurva biaya total rata-rata jangka panjang
5.      Untuk mengetahui bentuk kurva LRAC




BAB II
PEMBAHASAN

1.      Biaya produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang aakan diproduksikan perusahaan tersebut.biaya produksi yang dikeluarkan setiap perussahaan dapat di bedaakan menjadi dua jenis: biaya eksplisit dan biaya tersembunyi(imputed cost).Biaya eksplisit adalah pengeluaaran-pengeluaran perusahaan berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan biaya tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.[1]
Pengeluaran yang tergolong sebagai biaya tersembunyi antara lain pebayaran untuk keahlian keusahawanan produsen tersebut, modaalnya sendiri yang digunakan dalam perusahaan, dan bangunan perusahaan yang dimilikinya. Cara menaksir pengeluaran seperti itu adalah dengan melihat pendapatan yang tinggi yang di peroleh apabila produsen itu bekerja di perusahaan lain, modaalnya di pinjamkan atau di investasikkan dalam kegiatan lain, dan bangunan yang dimilikinya disewakan kepada orang lain.
Biaya produksi dapat di bedakan menjadi 2 yaitu: biaya produksi jangka pendek dan biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan dapat menambah salah satu faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dengan kata lain dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian daari faktor-faktor produksi yang digunakan dianggap tetap jumlahnya. Dalam jangka pendek terdapat biaya tetap total,biaya variable total, dan biaya total. Biaya tetap total atau total fixed costs(TFC) adala biaya-biaya yang di keluarkan perusahaan dalam jangka pendek untuk menndapatkan input-input, biaya ini bersifat konstan. Biaya variable total atau total variable costs(TVC) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk input variable yang di gunakannya. Biaya total atau total costs(TC) adalah sama dengan jumlah  biaya tetap total dan biaya variable total. Biaya produksi jangka panjang adalah jangka waktu dimana semua factor produksi daapat mengalami peubahan,jumlahnya dapat ditambah apabila pertambahan itu perlu di tammbaahkan . utuk mengetahui lebih jelas mengenai analisa biaya poduksi jangka panjang dapat di  jelaskan di bawah ini.[2]


2.      Biaya Produksi Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan digunakannya. Oleh karena itu, biaya produksi  tidak perlu lagi dibedakan antara biaya tetap dan biaya berubah. Di dalam jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua jenis biaya yang dikeluarkan merupakan biaya berubah. Ini berarti bahwa perusahaan-perusahaan bukan saja dapat menambah tenaga kerja tetapi juga dapat menambah jumalah mesin dan peralatan produksi lainnya, luas tanah yang digunakan (terutama dalam kegiatan pertanian) dan luasnya bangunan/pabrik yang digunakan. Sebagai akibatnya, dalam jangka panjang terdapat banyak kurva jangka pendek yang dapat dilukiskan.[3]

3.      Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang
Karena dalam jangka panjang perusahaan dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang akan meminimumkan biaya produksi. Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva bioaya total rata-rata (AC). Dengan demikian analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usahanya meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.[4]


Contoh yang menggambarkan bagaimana analisis tersebut dibuat ditunjukkan dalam gambar. Dimisalkan terdapat 3 kapasitas pabrik yang dapat digunakan oleh pengusaha. Kapasitas 1 ditunjukkan oleh AC1, kapasitas 2 ditunjukkan oleh AC2, dan kapasitas 3 ditunjukkan oleh AC3. Dalam contoh ini pada hakikatnya pengusaha mempunyai 3 pilihan dalam menggunakan alat-alat produksi : kapasitas 1, kapasitas 2, kapasitas 3. Berturut-turut biaya produksi akan dikeluarkan untuk menggunakan masing-masing kapsitas tersebut adalah seperti ditunjkkuan oleh AC1, AC2, AC3. Yang manakah kapasitas yang akan dipilih produsen ? Faktor apakah yang menetukan pilihan tersebut.Faktor yang akan menetukan kapasitas produksi yang digunakan adalah tingkat produksi yang ingin dicapai. Apabila perusahaan tersebutingin mencapai produksi sebanyak 100 unit, adalah lebih baik untuk menggunakan kapasitas 1 (lihat titik A). Kalau yang digunakan adalah kapasitas 2 (seperti dalam gambar, biaya produksinya adalah lebih tinggi ( lihat titik B). Kapasitas 1 adalah kapasitas yang paling efisien, dan akan meminimumkan biaya produksi, untuk produksi di bawah 130  unit. Untuk produksi di antara 130 dan 240 unit, kapasitas 2 adalah yang paling efisien, karena biaya produksi adalah paling minimum dengan menggunakan kapasitas tersebut. Ini dapat dilihat misalnya untuk produksi sebanyak 160 unit. Seperti dapat dilihat dalam gambar. AC1 berada di atasAC2, yang berarti  dengan menggunakan kapasitas satu biaya akan lebih tinggi daripada menggunakan kapasitas 2. Untuk produksi melebihi 240 unit, misalnya 275 unit, kapasitas 3 adalah yang harus digunakan produsen. Penggunaan ini akan meminimumkan biaya.
Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa peminimumman biaya jangka panjang tergantung kepada 2 faktor berikut:
·                     Tingkat produksi yang ingin dicapai
·                     Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia[5]











4.      Kurva Biaya Total Rata-Rata Jangka Panjang





Di dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC tidak menggambarkan biaya yang paling minimum untuk memproduksikan satu tingkat produksi. Terdapat kapasitas produsi lain (AC lain) yang dapat meminimumkan biaya. Sebagai buktinya perhatikanlah AC1 dan AC2. A1 adalah titik terendah pada AC1. Dengan demikian dalam jangka pendek produksi sebesar QA dapat diproduksikan dengan biaya yang lebih rendah dari titik manapun pada AC1. Tetapi dalam jangka panjang biaya itu belum merupakan biaya yang paling minimum, karena apabila kapasitas produksi yang berikut digunakan (AC2), produksi sebesar QA akan mengeluarkan biaya sebanyak seperti ditunjukkan oleh titik A pada AC2. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa kurva LRAC, walaupun tidak menghubungkan setiap titik terendah dari AC, menggambarkan biaya minimum perusahaan dalam jangka panjang.[6]




5.      Skala Ekonomi Dan Tidak Ekonomi
Kurva LRAC beebentuk huruf U atau lebih tepat berbentuk kuali, disebabkan oleh faktor-faktor yang dinamakan oleh ahli-ahli ekonomi sebagai skala ekonomi (economies of scale) dan skala tidak ekonomi (diseconomies of scale).
1.      Skala Ekonomi
Menurut Sadono Sukirno skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi apabila pertambajhan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Produksi yang semakin tinggi  menyebabkan perusahaan menambah kapasitas produksi, dan pertambahan kapsitas ini menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien. Ini dicerminkan oleh biaya produksi yang bertambah rendah. Pada kurva LRAC keadaan ini ditunjukkan oleh bagian kurva LRAC yang semakin menurun apabila produksi bertambah. Dalam gambar keadaan ini berlaku di antara produksi sebesar 0 samapai sebesar QB. Di bawah ini diuraikan beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi.
a.       Spesialisassi factor-faktor produksi
Dalam perusahaan yang besar dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini menmbah keterampilan mereka. Produktifitas mereka bertambah tinggi dan akan menurunkan biaya per unit.

b.      Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain
Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentah dan peralatan produksi yang digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya per unit akan menjadi semakin murah.

c.       Memungkinkan produk sampingan (By/products) diproduksi
Di dalam perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang (waste). Tetapi kalau perusahaan memiliki barang residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi barang yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan menurunkan biaya per unit dari keseluruha operasi perusahaan.[7]

d.      Mendorong perkembangan usaha lain kalau suatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiayan di bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang dibutuhakan perusahaan besar tersebut. Di samping itu perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa-jasa kepada persusahaan tersebut akan berkembang. Berbagai perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit.

2.      Skala Tidak Ekonomi
Wujudnya skala tidak ekonomi terutama disebabkan oleh organisasi perusahaan yang sudah menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan di dalam mengatur dan memimpinnya. Perusahaan yang terus-menerus membesar biasanya berarti jumlah tenaga kerja yang digunakan meliputi beribu-ribu orang, dan mempunyai pabrik dan cabang di berbagai tempat. Sebagai akibatnya kegiatan dan organisasi perusahaan itu sudah menjadi sangat kompleks. Tidak mungkin lagi ia dipimpin oleh seorang manajer saja. Ini megakibatkan pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan yang sangat kaku dan memakan waktu yang lama untuk merumuskannya. Keadaan ini mengurangi efisiensi kegiatan perusahaan, dan menyebabkan biaya produksi rata-rata semakain tinggi.

6.      Beberapa bentuk kurva LRAC
Sifat skala ekonomi dan skala tidak ekonomi dari kegiatan berbagai perusahaan merupakan faktor yang sanagat penting di dalam menentukan jumlah perusahaan di dalam sesuatu industri. Keadaan ini juga akan mempengaruhi bentuk kurva biaya total rata-rata jangka panjang yang dihadapi setiap perusahaan. Secara kasar dapat dibedakan tiga bentuk dari LRAC, yaitu seperti yang ditunjukkan dalam gambar.[8]








Dalam grafik (i) kurva LRAC sangat cepat penurunannya, tetapi ia sangat cepat pula mengalami kenaikan. Ini berarti kenaikan produksi yang sedikit saja telah menimbulkan skala ekonomi yang sangat menguntungkan (yaitu biaya produksi rata-rata sangat cepat pengurangannya), tetapi pada tingkat produksi yang relatif rendah, skala tidak ekonomi sudah mulai wujud. Industri yang LRACnya berbentuk demikian pada umumnya terdiri dari banyak perusahaan, dan masing-masing perusahaan tersebut berukuran kecil.

Dalam grafik (ii) juga pada permulaannya skala ekonomi sangat menguntungkan tetapi ia juga tidak berlangsung lama. Akan tetapi ia diikuti oleh kuva LRAC yang datar yang berarti pada tahap permulaan skala tidak ekonomi belum lagi menguasai kegiatan perusahaan. Baru pada tingkat produksi yang tinggi skala tidak ekonomi mulai berlaku. Industri yang mempunyai kurva LRAC yang berbentuk demikian terdiri dari beberapa perusahaan besar dan beberapa perusahaan yang kecil. Jadi besarnya perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut tidak seragam dan jumlah perusahaan masih relatif besar.

Apabila kurva LRAC adalah seperti yang ditunjukkan oleh grafik (iii), industri biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan yang sangat besar ukurannyadan jumalah perusahaan dalam industri tersebut relatif sedikit. Hanya beberapa perusahaan terdapat dalam sesuatu industri. Industri adalah bersifat sedemikian karena skala ekonomi tetap wujud sehingga ke jumlah produksi yang sangat banyak dan dapat menguasai pasaran.[9]

















BAB III
KESIMPULAN
Jadi,menganalisis biaya produksi dapat di bagi menjadi 2 yaitu:
1.      Biaya produsi jangka pendek
2.      Biaya produksi jangka panjang
Biaya produksi jangka panjang meliputi:
1.      cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang
2.      Kurva Biaya Total Rata-Rata Jangka Panjang
3.      Bentuk kurva LRAC


















DAFTAR PUSTAKA
Salvatore,Dominick.2003.mikroekonomi(edisi ke 4).erlangga
Salvatore Dominick dan diulio Eugene.2003.prinsip-prinsip ekonomi.erlangga
Sukirno,sadono.1994.mikroekonomi teori pengantar (edisi ke 3).Jakarta:PT.raja gafindo persada




[1] Sadono sukirno,mikroekonom teori pengantar ed.3,Jakarta:pt.raja grafindo persada,2013,hlm208.
[2] Eugene A. diulio,ph.D dan Dominick Salvatore,Ph.D,prinsip-prinsip ekonomi,Jakarta:erlangga,2004,hlm103
[3] Dominick Salvatore,Ph.D,mikroekonomi ed 4,jakaarta:erlangga
[4] Sadono sukirno,mikroekonom teori pengantar ed.3,Jakarta:pt.raja grafindo persada,2013,hlm217.
[5] Sadono sukirno,mikroekonom teori pengantar ed.3,Jakarta:pt.raja grafindo persada,2013,hlm218.
[6] Sadono sukirno,mikroekonom teori pengantar ed.3,Jakarta:pt.raja grafindo persada,2013,hlm219.
[7] Sadono sukirno,mikroekonom teori pengantar ed.3,Jakarta:pt.raja grafindo persada,2013,hlm220
[8] Sadono sukirno,mikroekonom teori pengantar ed.3,Jakarta:pt.raja grafindo persada,2013,hlm 222
[9] Sadono sukirno,mikroekonom teori pengantar ed.3,Jakarta:pt.raja grafindo persada,2013,hlm223

Tidak ada komentar:

Posting Komentar